laporan hasil vertikultur

LAPORAN HASIL VERTIKULTUR

Nabila laura agustin
XB

Pengertian

Vertikultur adalah sistem budidaya tanaman yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Sistem ini memanfaatkan ruang secara vertikal untuk menanam tanaman, sehingga dapat menghemat lahan. Vertikultur dapat dilakukan di dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor).Budidaya tanaman konvensional adalah sistem budidaya tanaman yang dilakukan secara horizontal atau mendatar. Sistem ini membutuhkan lahan yang luas, sehingga tidak cocok untuk daerah perkotaan atau lahan terbatas.

Konsep vertikultur berbeda dengan budidaya tanaman konvensional dalam beberapa hal, yaitu:

Penggunaan ruang: Vertikultur memanfaatkan ruang secara vertikal, sehingga dapat menghemat lahan. Budidaya tanaman konvensional memanfaatkan ruang secara horizontal, sehingga membutuhkan lahan yang luas.

Metode budidaya:Vertikultur dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti hidroponik, aeroponik, dan aquaponik. Budidaya tanaman konvensional umumnya dilakukan dengan metode konvensional, yaitu menggunakan media tanam tanah.

Perawatan:Tanaman vertikultur membutuhkan perawatan yang lebih intensif, karena tanaman ditanam di tempat yang terbatas dan lebih rentan terhadap penyakit dan hama. Budidaya tanaman konvensional umumnya membutuhkan perawatan yang lebih sederhana.

Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan vertikultur dibandingkan dengan budidaya tanaman konvensional


Kelebihan vertikultur:

1.Hemat lahan


2.Dapat dilakukan di lahan terbatas


3.Dapat digunakan untuk menanam berbagai jenis tanaman


4.Meningkatkan efisiensi penggunaan air


5.Meningkatkan produktivitas tanaman


Kekurangan vertikultur:


1.Membutuhkan perawatan yang lebih intensif


2.Biaya awal yang lebih tinggi


3.Tidak cocok untuk semua jenis tanaman


Secara umum, vertikultur merupakan sistem budidaya tanaman yang memiliki banyak kelebihan, terutama dalam hal penghematan lahan. Sistem ini cocok untuk daerah perkotaan atau lahan terbatas. Namun, vertikultur membutuhkan perawatan yang lebih intensif, sehingga diperlukan ketelitian dan keterampilan dalam menerapkannya


Mengapa Vertikultur dianggap sebagai tren budidaya tanaman masa depan?
  1. Lebih efisien dalam penggunaan lahan. 
  2. Menghemat penggunaan pupuk dan bahan kimia lainnya. 
  3. Mudah dalam pemindahannya. 
  4. Memudahkan dalam pemeliharaannya.
Manfaat veltikultur
Manfaat dari dibuatnya vertikultur yaitu sebagai salah satu cara mengatasi ketersediaan lahan, dengan penggunaan pola penanaman vertikultur lahan yang sempit dapat berproduksi tinggi untuk berbagai jenis tanaman sayur yang akan ditanam. 


Tantangan Praktik Vertikultur
Tanaman harus dirawat secara kontinu dan intensif. Oleh karena itu,  perlu rutin memberikan pupuk dan penyiraman, terutama pada vertikultur yang beratap atau dengan rumah kaca. Perawatan yang intensif terbilang lebih sulit dibanding perawatan konvensional karena membutuhkan kesabaran yang cukup tinggi

KESIMPULAN

Vertikultur ini adalah salah satu cara mengatasi ketersediaan lahan. Dengan penggunaan pola tanam vertikultur, lahan yang sempit dapat memproduksi berbagai jenis tanaman sayur dan  hasil panen yang lumayan tinggi. Selain memaksimalkan keterbatasan lahan, vertikultur ini juga hemat pengeluaran biaya.

langkah langkah kami pada saat melakukan projek p5 yang 
membahas tentang velticulture


1.PENYEMAIAN

Penyemaian bisa dilakukan dengan menebar biji-biji benih diatas lahan persemaian yang subur. Setelah disemaikan kurang lebih 1 minggu atau setelah muncul beberapa helai daun. Bibit-bibit tersebut bisa di pindahkan ke lahan yang telah kita siapkan.


2. MENYIAPKAN ALAT UNTUK MEDIA TANAM

    


Resume

1. Botol bekas ukuran 1,5 liter

2. Pisau

3. Tanah

4. Tes pen

5.Bibit

6.Gunting

7.Pupuk

8.Tanah yang sudah di campurkan dengan pupuk kompos

9. Semprotan untuk menyiram

10. Soulder


RAB 

1. Bibit      Rp30.000

2.Kawat Rp. 35.000

3.Pupuk  Rp. 35.000


TOTAL 

RP. 100000


 1.Siapkan botol bekas

Siapkan botol bekas. Lalu, potong botol menjadi dua. Tempatkan bagian tutup botol ke dalam bagian bawah botol. Posisi tutup botol akan tampak terbalik.

Botol bagian atas akan menjadi tempat media tanam sedangkan botol di bagian bawah menjadi tempat air yang bernutrisi atau berisi zat hara.

2. Hubungkan kedua bagian botol

Hubungkan kedua bagian botol tersebut dengan menggunakan kain. Kain yang digunakan dapat berupa sumbu kompor. Jika tidak memiliki sumbu kompor dapat menggunakan kaus kaki yang tidak terpakai atau kain flanel yang dipotong seukuran sumbu kompor.

Bolongi bagian tutup botol yang cukup untuk dilewati kain sehingga kain dapat menjuntai kebagian bawah botol. Dikutip dari Home Guides, kain berfungsi untuk menghubungkan nutrisi air dengan media tanam.


3. MENANAM BIBIT KEDALAM MEDIA TANAM 


Siapkan media tanam

Siapkan media tanam pada botol yang terbalik. Isi dengan bibit tanaman atau sayuran. Media tanam hidroponik dapat berupa sekam bakar, rockwool, atau cocopeat.

Mengisi air berzat hara

Setelah semua sistem dapat beroperasi, tuangkan air berzat hara pada bagian bawah botol sebelum batas menyentuh tutup botol yang terbalik. Air berzat hara adalah air bernutrisi tinggi yang mengandung mineral yang dibutuhkan tanaman untuk berfotosintesis.

Ganti air berzat hara secara rutin

Air berzat hara akan menyusut perlahan karena digunakan oleh tumbuhan. Setelah air menipis ganti dengan air yang baru. Tempatkan pula media tanam dengan lokasi yang sesuai tergantung kebutuhan akan matahari.



4. PANEN

Pemanenan. Selada tergolong sebagai tanaman yang cepat panen. Namun, umur selada hidroponik berbeda dengan selada yang ditanam secara konvensional. Selada hidroponik bisa dipanen setelah berumur 58 sampai 60 hari setelah semai. Namun, jika dihitung dari pindah tanam, umur selada hidroponik hanya 23 hari saja.


5. PEMBERSIHAN LAHAN


Pembersihan lahan dilakukan agar lahan kembali bersih. Setelah itu, lahan yang sudah dibersihkan siap untuk di isi dengan berbagai tanaman baru.


FINALY



Komentar

Postingan populer dari blog ini

laporan menanam cabe

inggris

inggris